HEBOOH..!! Misteri Pesan Terakhir Ustaz Jefri 1 Minggu Sebelum Meninggal, Akhirnya Terungkap Setelah Buka Ini


Ustaz Jefri Al Buchori dikenal sebagai penceramah yang memiliki ciri khas tersendiri.

Suaranya yang merdu membuat jamaah tertunduk ketika dia melantunkan asma Allah.

Tak terasa, Kamis (26/4/2018) adalah tepat lima tahun meninggalnya Ustaz Jefri Al Buchori atau biasa disapa Uje.

Ustaz yang dikenal sebagai ustaz gaul ini begitu digandrungi banyak orang, dari tua hingga muda semasa hidupnya.

Dia kerap berceramah di mana-mana.

Dia juga sosok yang menginspirasi karena masa lalunya yang kelam sebagai pengguna narkoba yang kemudian bertobat.

Semasa hidupnya, dia aktif membuat status-status berisi ceramah keagamaan di Twitter-nya, @jefri_buchori.

Untuk mengenangnya, berikut Banjarmasinpost.co.id rangkumkan beberapa cuitannya diambil dari Twitternya.

1. Knp manusia gk boleh berlama2 menanam kebencian, dendam dan kemarahan, khawatir gk ada umur, kemudian mati membawa itu semua, na’udzu billah

2. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi hina.. Hina dlm perbuatan.. Kemarahan bisa membuat seseorang menjadi buruk.. Buruk dlm sangkaan..

3. Jk smua ibadah hanya krn ramadhan sungguh ia tlh pergi berlalu, tp jk smua krna Allah, m aka takkan ada yg berubah meski ramdhan tlh pergi

4. Jika kita hanya boleh memilih 5 didunia ini maka pilihlah agama, harta, akhlaq mulia, rasa malu & pemurah.. Pesan luqmanul hakim kpd anaknya

5. Cobalah fahami musibah sebagai bentuk teguran halus Alloh SWT kpd kita.. Supaya kita jauh lebih dekat dan makin dekat lg dgn Yg Maha Kuasa..

Tak hanya itu, kata-kata mutiara maupun nasehat-nasehatnya juga pernah ditemukan istrinya, Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik di catatan pribadinya.

Dikutip dari Tribun Medan dalam berita yang diterbitkan pada 14 April 2017 lalu, disebutkan bahwa kepergian dai kondang itu menyisakan duka bagi sang istri.

Apalagi, beberapa waktu usai almarhum pergi Umi Pipik secara tak sengaja menemukan pesan-pesan Uje di catatan hariannya.

Catatan itu, kata Umi Pipik ditulis Uje di Ipad miliknya tepatnya saat ulang tahunnya di Bali sekitar seminggu sebelum meninggal.

“Pesan ini ditulis oleh beliau waktu ultah di Bali sebelum ia meninggal. Pesan itu ada di ipad, tidak sengaja terbuka. Dan saya juga baru tahu. Uje nulisnya seminggu sebelum meninggal,” kata Umi Pipik Agustus 2014 lalu.

Saat itu Umi Pipik tak bersedia menceritakan apa tulisan terakhir yang dibuat suaminya.

Namun, ia mengaku akan pesan itu akan dijadikan lirik untuk sebuah lagu.

Umi Pipik mengakui ia tak bisa membendung air matanya tiap kali membaca pesan almarhum.

“Setiap saya membaca, nangis. Akhirnya saya ingin membuat lagunya. Setelah saya bersenandung sendiri dan akhirnya mendapatkan nadanya,” imbuh dia.

Sebelum ditemukan pesan terakhir yang ditulis di iPad itu, Pipik telah membaca catatan terakhir Uje di buku hariannya, beberapa hari setelah Uje wafat.

Dalam catatan penuh hikmah itu tersirat keinginan Uje untuk segera bertemu Rasulullah.

“Beliau menuliskan dalam buku hariannya bahwa siapa sebenarnya Rasulullah itu… ya Allah sampai membuat aku begitu rindu padanya. Berikan hamba kesempatan sebentar saja untuk bertemu dengannya walau hanya dalam mimpi,” tutur Pipik.

Usai kepergian suaminya Umi Pipik memang merilis sejumlah lagu.

Salah satunya berjudul ‘Janji Hawa’ yang merupakan ciptaan Melly Goeslaw.

Lagu ini tampaknya adalah bukti kesetiaan Umi Pipik kepada Uje.

Kedua, Umi Pipik merilis lagu berjudul ‘Kerinduan’.

Lagu ini dikhususkan untuk mengenang suaminya itu.

Berikut liriknya:

ku tatap langit siang
mencari-cari bayangmu
kala hari itu mendengar
tak ku temui juga bayanganmu

hatiku pun menjerit
menyaksikan lautan manusia
mengusung tubuhmu yang kaku
ku sadari engkau telah pergi

kerinduanku menggelembung berapi-api
kadang akal sehatku menipis
dan melupakan ini takdir Illahi

tebalnya cinta dan kasihmu membentangkan jalan
untuk kita lalui bersama
menemuimu di surgaNya

terima kasih kau ajar kami cinta
dan keikhlasan yang tak berakhir
tegar dan kuat di jalanNya

ya Allah Maha Memutuskan segalanya
kami ridho walau terlalu getir
sampai jumpa di surgaNya

hatiku pun menjerit
menyaksikan lautan manusia
mengusung tubuhmu yang kaku
ku sadari engkau telah pergi

kerinduanku menggelembung berapi-api
kadang akal sehatku menipis
dan melupakan ini takdir Illahi

tebalnya cinta dan kasihmu membentangkan jalan
untuk kita lalui bersama
menemuimu di surgaNya

terima kasih kau ajar kami cinta
dan keikhlasan yang tak berakhir
tegar dan kuat di jalanNya

ya Allah Maha Memutuskan segalanya
kami ridho walau terlalu getir
sampai jumpa di surgaNya.

Ustad Jefry Al Buchori meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Jalan Gedong Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat 26 April 2013.

Saat itu, Uje yang mengendarai motor Kawasaki E650 bernomor polisi B 3590 SGQ menabrak sebuah pohon di Jalan Gedong Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Ribuan orang turut menyalati dan mengiringi jenazahnya ke pemakaman.

Salat ghaib dan doa untuk almarhum Uje juga digelar di berbagai kota. (banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)

close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==