Kisah ini terjadi di sebuah desa di Pegunungan Qinling, China, dimana banyak orang pintarnya.
Desaku sangat terkenal dengan acara adat penguburan. Karena saat dikubur baru ketahuan orang itu semasa hidupnya baik atau tidak.
Ada sepasang suami istri meninggal dunia. Menurut kabar yang beredar, pada waktu itu suaminya mabuk berat dan ia mengira istrinya bermain belakang dengan tetanggannya.
Mereka pun bertengkar heboh, sampai ketika ia tersadar, bahwa istrinya telah meninggal dibunuh oleh tangannya sendiri. Karena ia panik dan takut akhirnya ia bunuh diri juga dengan meminum racun.
Mereka pun bertengkar heboh, sampai ketika ia tersadar, bahwa istrinya telah meninggal dibunuh oleh tangannya sendiri. Karena ia panik dan takut akhirnya ia bunuh diri juga dengan meminum racun.
Ayah dari suami ini sudah berumur 60 tahunan, ketika tahu anak dan menantunya meninggal bersama, ia harus merelakan calon peti matinya yang ia sudah siapkan sendiri untuk diberikan kepada mereka.
Akhirnya 1 peti mati ia taruh untuk 2 orang sekaligus. Dalam proses penguburan, ayah tua ini sengaja mendatangkan orang P untuk melakukan adat penguburan bagi orang-orang yang matinya secara tak wajar atau yang masih menjadi misteri. Orang P itu datang dan proses penguburannya dengan cara
peti ini harus diangkat oleh 16 atau 24 orang, karena beratnya akan berkali-kali lipat karena dosanya semasa masih hidup. Saat acara hari H, si ayah tua berteriak .
Namun, karna kematian yang tak wajar ini, sebagaimana pun peti mati ini diangkat pasti akan selalu licin dan terjatuh dari pundak para pengangkat! Sampai 1 kali peti itu jatuh dan semua orang terkaget-kaget.
Orang P itu langsung datang dan membuka peti tersebut. Dan benar, kedua mata pasangan ini terbuka lebar seperti tidak puas dengan kematian mereka. Orang P ini kembali membaca doa yang harus diikuti oleh isak tangis orangtuanya, barulah mata mereka tertutup kembali. Setelah didoakan,
akhirnya peti mati ini bisa terangkat dan perjalanan ke kuburan terlaksana dengan lancar juga!
Sesampainya di kubur, tanah yang sudah disiapkan dari jam-jam sebelumnya, sedang ditutup goni. Dan setelah dibuka : “Astaga! Sekumpulan tikus ada di dalam tanah tersebut! NGERI SEKALI!”
Tikus – tikus ini sepertinya memakan tanah dan seperti mau menerima “mayat – mayat” mereka di tempat ini!
Orang P ini mengatakan apa yang mereka perbuat, tetaplah ada hukumannya.
Mayat mereka akan habis dimakan tikus, bahkan tulang belulang pun tidak akan bersisa.
Sumber: padilah ilmu
