Dulu Bintang Iklan Sabun Terkenal, Usai Video Anu-nya Tersebar Artis Ini Rela jadi Reseller Tas, Begini Nasibnya Sekarang



Mendengar nama artis sekaligus model cantik Luna Maya tentunya terlintas jika artis yang memiliki tubuh tinggi ini pernah tersandung video skandalnya bersama Ariel NOAH.

Kasus video ini terbongkar sekitar 2010 dan membuat publik heboh.

Ariel disebut sudah menyimpan video mesum dalam laptopnya sejak tahun 2007.

Dikutip Sripoku.com dari Tribun Jakarta, sosok operator editing favorit Ariel bernama RJ mengambil file dari laptop sang vokalis tanpa sepengetahuan Ariel kala itu.

RJ memiliki kesempatan dan keleluasaan besar mengotak-atik laptop milik Ariel karena sering dimintai tolong mengedit lagu-lagu Peterpan yang sering diciptakan Ariel.

Kala itu Ariel telah memperingatkan RJ agar tidak mengotak-atik file di laptopnya selain lagu Peterpan.

Meski demikian, tampaknya RJ tak mengindahkan peringatan itu dan tetap mengambil video tersebut.

Usai mengambil tanpa izin, RJ memperlihatkan video itu kepada keponakannya, Anggit.

RJ saat itu tidak memberikan Anggit mengopinya namun Anggit tak mendengarkan peringatan yang ada.

Dari Anggit, video itu berpindah tangan ke pria berinisial A alias Andes.

Andes mengambilnya dari Anggit secara diam-diam tanpa sepengetahuan Anggit.

Bahkan, Andes juga meminjamkan flash disk berisi video itu pada teman-temannya berinisial DP, RF dan AE.

“Melihat barang bagus, mereka mengopinya tanpa izin (Andes). Mereka yang mengedit video Ariel menjadi dua file seperti yang kita lihat sekarang,” ungkap penyidik Bareskrim.

Terdapat 30 file video berdurasi singkat dan diedit menjadi satu kesatuan video utuh yang membuat publik heboh.

Tersebarnya video itu membuat publik heboh dan Polisi pun melalukan penyidikan.

Ariel dan Luna memenuhi panggilan penyidik Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri sebagai saksi pada 11 Juni 2010.

Meski demikian, pada tanggal 22 Juni 2010, Ariel menyerahkan diri ke Mabes Polri dan statusnya tersangka.

Tak sampai di situ, pada tanggal 8 Juli 2010, dua artis perempuan yang terlibat di kasus itu meminta maaf di tempat terpisah.

Hingga kemudian, pada 31 Januari 2011 PN Bandung memberikan hukuman kurungan selama 3,5 tahun dan denda Rp 250 juta.

Majelis hakim memaparkan, tindakan Ariel itu ceroboh sehingga memberikan waktu dan keleluasaan kepada orang lain untuk mengopi video.

Ariel juga dinilai telah memberikan bantahan yang berlebihan tanpa bukti yang benar.

Ariel tak terima dengan keputusan hukumnya, hingga ia mengajukan banding.

Namun, hasil bandingnya kala itu tampak sia-sia karena Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung menguatkan vonis PN Bandung.

Merasa tak terima dengan keputusan tersebut, Ariel mengajukan kasasi.

Meski demikian, ternyata Mahkamah Agung menguatkan vonis Ariel di Pengadilan Tinggi Bandung dan menolak kasasinya pada Juli 2011.

Ariel pun menjalani masa hukuman di Rutan Kebon Waru.

Ariel kemudian dibebaskan dengan kondisi bersyarat setelah menjalani dua pertiga dari masa hukumanya pada 23 Juli 2012.

Seiring berjalannya waktu, kebebasan Ariel dan kasusnya kini tampak dilupakan publik begitu saja.

Tetapi, hal ini tak berlaku bagi dua artis perempuan yang terlibat di peristiwa ini.

Karena hingga kini, baik Luna Maya maupun Cut Tari diketahui masih berstatus tersangka.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal, menegaskan pihaknya akan siap menghadapi gugatan praperadilan atas status tersangka artis Luna Maya dan Cut Tari, dalam kasus dugaan video mesum.

“Tidak ada masalah kita tidak akan intervensi. Silakan bila ada pihak-pihak yang ingin men-challenge praperadilan adalah hak semua warga negara. Memang media atau kanalnya praperadilan,” ujar Iqbal di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/8/2018).

Iqbal mengungkapkan bahwa hingga saat ini penyidikan kasus yang menjerat dua artis tersebut masih terus berjalan. Pihak Polri pun belum menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

“Sampai saat ini perkara yang terkait dengan LM dan CT belum sama sekali ada SP3,” tegas Iqbal.

Sebelumnya, Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) berinisiatif mengajukan Permohonan Pemeriksaan Praperadilan Mengenai Sah Tidaknya Penghentian Penyidikan Tersangka Atas Nama Cut Tari Aminah Anasya dan Luna Maya.

Dalam surat permohonannya tersebut ditandatangani oleh Kurniawan Nugroho.

Dirinya mengajukan permohonan praperadilan sah tidaknya penghentian penyidikan juga terhadap para tersangka yang harus menanggung status tersangka tanpa ada kejelasan kapan perkaranya diperiksa pengadilan.

Dalam permohonan itu juga memerintahkan termohon 1 (Polri) untuk memberitahukan penghentian penyidikan terhadap tersangka Cut Tari Aminah Anasya binti Joeransyah M dan Luna Maya Sugeng kepada Penuntut Umum (Termohon II) dan tersangka Cut Tari Aminah binti Joeransyah M dan Luna Maya Sugeng atau keluarganya.

Permohonan ini diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Achmad Guntur membenarkan adanya permohonan tersebut. Bahkan, sidang sudah berjalan.

Namun bagaiamanakah cerita sebenarnya karir Luna Maya pasca skandal tersebut?

Dilansir dari sumber online, pasca redupnya karir Luna Maya orang mengira Luna Maya kembali lagi ke lokasi syuting lewat sinetron Nada Cinta (MD Entertainment, 2011).

Di sinetron itu, ia memerankan Susan. Luna beradu akting dengan Dewi Sandra, Olla Ramlan, Mikha Tambayong, dan Randy Pangalila. Nada Cinta terbilang sukses, jumlah episodenya mencapai 244.

Namun Luna menyebut, bukan Nada Cinta titik balik dalam kariernya melainkan, sebuah FTV di SCTV rilisan Screenplay Productions akhir 2010. FTV itu mendapat rating tinggi lalu ditayangkan berkali-kali.

Saat itulah, produser melihat kebintangan Luna belum pudar.

“Saya lupa judulnya tapi ingat lawan mainnya Oka Antara. Setelah itu, barulah saya main sinetron,” cerita Luna.

Untuk sampai ke lokasi syuting FTV pun tidak gampang.

Luna mengingat, setelah skandal videonya meledak dan menjadi isu nasional, tawaran syuting sepi.

Untuk menafkahi diri, bintang sinetron Anggun dan Tendangan Si Madun menjadi reseller tas.

“Saya yang dulu sering membeli tas kemudian menjadi reseller tas. Ada sahabat yang terbang ke Paris, pulang ke Indonesia membawa banyak tas untuk dijual. Saya membantunya berjualan dengan keuntungan 500 ribu rupiah per tas. Lumayan. Jangan salah, saat masalah itu terjadi, saya juga mengalami depresi. Saya mengalami yang namanya post-power syndrome. Saya berjuang melawan mental illness itu cukup lama, sekitar dua tahun,” terangnya.

Luna menggambarkan, melawan post-power syndrome bagaikan berperang dengan sesuatu yang tidak terlihat.

Makin terasa berat karena ia bagai tergelincir dari puncak popularitas ke dasar jurang.

Luna dulu bintang produk sabun mandi terkenal. Pada 2009, ia disebut sebagai bintang televisi dengan bayaran termahal dan aktris layar lebar termahal ketiga.

Tahun yang sama, ia masuk daftar 10 Bintang Berkilau dan menjadi Bintang of the Year versi Bintang.

“Saat Anda berada di posisi puncak kemudian terpuruk, lalu semua orang meninggalkan Anda, seperti apa rasanya? Itulah post-power syndrome dan itu rasanya suliiit sekali. Apakah saya saat itu berpikir habis sudah karier? Ya. Saya sempat menjadi penjual tas. Setelah itu saya berpikir memulai bisnis kecil-kecilan, menemukan hal-hal baru, sedikit demi sedikit pekerjaan mulai datang,” tutupnya..

Kini Luna Maya kembali bersinar bahkan dirinya diketahui tengah sibuk bermain film, seperti film horror Sabrina hingga disebut-sebut memerankan peran Suzanna yang fotonya sudah beredar beberapa waktu yang lalu.


close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==